Komunikasi
pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu
suksesnya pemasaran. Komunikasi pemasaran dapat dipahami dengan menguraikan dua
unsur pokoknya yaitu komunikasi dan pemasaran, komunikasi adalah proses dimana
pemikiran dan pemahaman disampaikan antar individu, atau antar organisasi
dengan individu. Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan dimana perusahaan dan
organisasi lainnya mentranfer nilai-nilai (pertukaran) antara mereka dengan
pelanggannya. Sedangkan komunikasi pemasaran mempresentasikan gabungan semua
unsur dalam bauran pemasaran merek yang memfasilitasi terjadinya pertukaran
dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggan atau
kliennya.
Tujuan dari komunikasi itu untuk memberikan dampak
perubahan-guna mempengaruhi tindakan menuju ke kondisi perusahaan yang lebih
baik. Menurut Kootz & Weichrich, kita memerlukan komunikasi itu untuk :
1.
Menyatakan
dan menyebarkan tujuan perusahaan.
2.
Mengembangkan
perencanaan agar tujuan tadi tercapai.
3.
Menata
sumber daya manusia dan berbagai sumber daya lainnya dengan cara yang paling
efektif dan efisien.
4.
Untuk
memilih, mengembangkan, dan menilai anggota organisasi.
5.
Untuk
memimpin, mengarahkan, dan menciptakan sebuah iklim di mana karyawan ingin
berkontribusi.
6. Mengawasi dan menjaga kinerja yang ada.
Sehingga
sebenarnya, komunikasi menyokong fungsi-fungsi mana-jemen yang ada.
Dalam mengembangkan komunikasi yang
efektif ada delapan tahapan yang harus dinilai. Yang harus dilakukan oleh
komunikator adalah, sebagai berikut :
1) Mengidentifikasi audiens sasaran.
Proses komunikasi pemasaran mesti
diawali dengan pendefinisian yang jelas tentang audiens sasaran. Misalnya pesan
tertentu akan ditujukan pada pembeli potensial produk perusahaan, pemakai,
pengambil keputusan (Decider), atau pembawa pengaruh (influencer)
bisa berupa kelompok, individu, publik
terrtentu, atau publik secara umum. Audiens sasaran sangat mempengaruhi
keputusan komunikator tentang apa, bagaimana, kapan, di mana, dan kepada siapa
pesan hendak disampaikan.
2) Menentukan tujuan komunikasi.
Setelah pasar sasaran dan persepsinya
dipahami, komunikator pemasaran mesti merumuskan respon audiens yang
diinginkan. Pemasar mungkin hanya ingin menempatkan pesannya dalam benak
konsumen (kognitif), mengubah sikapnya (afektif), atau mendorongnya untuk
berbuat sesuatu (prilaku). Dalam hal ini ada berbagai model tahapan respon
konsumen. Exhibit 3.1 merangkum empat model hirarki respon yang paling dikenal.
Berikut empat model hirarki respon.
Kesemua model ini mengasumsikan bahwa
konsumen melalui tahapan-tahapan kognitif, efektif dan prilaku, persis sesuai
urutan. Urutan “tahu-merasa-berbuat” paling cocok ketika keterlibatan audiens
tinggi terhadap produk yang dipersepsikan memiliki diferensiasi yang tinggi,
seperti kalau kita mau beli mobil. Urutan yang lain “berbuat-merasa-tahu” lebih
relevan ketika audiens memiliki keterlibatan tinggi, tapi mempersepsikan hanya
ada sedikit atau tidak ada diferensiasi dalam kategori tersebut, seperti kalau
kita membeli papan aluminium. Urutan ketiga, “tahu-berbuat-merasa” lebih cocok
apabila audiens memiliki keterlibatan yang rendah dan mempersepsikan sedikit
diferensiasi dalam kategori tersebut, sama seperti kalau kita membeli garam
meja. Dengan memilih urutan yang tepat, pemasar bisa lebih efektif dalam
merencanakan komunikasi.
3) Merancang pesan.
Setelah audiens sasaran dan respon yang
diinginkan selesai dirumuskan, komunikator bisa beranjak ke pengembangan pesan
yang efektif. Idealnya, pesan tersebut harus menarik perhatian (attention),
menimbulkan niat (interest), memicu keinginan (desire), dan
mendorong orang untuk berbuat (action) sebagai model AIDA pada Exhibit
3.2. dalam prakteknya, hanya sedikit pesan yang mendorong konsumennya dari awareness
hingga purchase, namun paling tidak kerangka AIDA menggambarkan
ciri-ciri ideal komunikasi.
Perumusan pesan menuntut kita menjawab
dulu empat pertanya-an : apa yang disampaikan (isi pesan), bagaimana
mengatakannya se-cara logis (struktur pesan), bagaimana mengatakannya secara
simbolis (format pesan), dan siapa yang akan menyampaikannya (sumber pesan).
4) Memilih saluran komunikasi.
Komunikator
memilih saluran komunikasi yang paling efisien untuk menyampaikan pesannya.
Misalnya, umumnya detailer perusa-haan formasi jarang dapat meminta
waktu lebih dari sepuluh menitdari seorang dokter yang sibuk. Presentasi mereka
harus singkat, tajam, mengena dan meyakinkan. Hal ini membuat kunjungan detailer
sangat mahal. Industri farmasi mau tak mau mesti memperluas saluran
komunikasinya dengan memasang iklan di jurnal kedokteran, mengirim direct-mail
(berisi kaset audio dan video), membagi sampel gratis, dan juga telemarketing.
Saluran
komunikasi dapat dibagi menjadi dua, personal dan nonpersonal. Saluran
komunikasi personal meliputi dua orang atau lebih yang berkomunikasi langsung
secara tatap muka, pembicara dengan audiensnya, lewat telepon atau
email.komunikasi personal bisa lebih efektif karena adanya peluang untuk
mengindividualisasikan penyampaian pesan dan umpan baliknya. Sedangkan saluran
nonpersonal meliputi media, atmosfir dan even. Media teerddiri dari media cetak
(koran, majalah, direct-mail), media siaran (radio, televise), media
elektronik (kaset audio, video, CD-ROM, halaman web), dan media display
(baliho, papan iklan, poster, sign). Kebanyakan pesan nonpersonal berasal dari
media yang harus dibayar perusahaan (paid media).
5) Menetapkan total anggaran komunikasi.
Menurut pendapat Titik Nurbiyati dan
Mahmud M (2005:287) dalam buku manajemen pemasaran Kontemporer, salah satu
kegiatan paling penting dan merupakan keputusan yang paling sukaryang biasanya
dihadapi oleh perusahaan adalah menetapkan besarnya biaya promosi. Untuk
menetapkan seberapa besar biaya promosi sebelumnya harus melalui proses
penganggaran. Perusahaan dalam proses penganggaran ini bisa saja menerapkan
metode dengan menetapkan terlebih dahulu jumlah anggaran untuk periklanan yang meliputi
metode keterjangkauan, metode presentase penjualan, metode keseimbangan
kompetitif, dan metode tujuan dan tugas.
6) Memutuskan bauran komunikasi.
Perusahaan harus membagi seluruh
anggaran promosidalam bauran komunikasi pemasaran diantara sarana promosi yang
utama yang terdiri dari empat model komunikasi utama, sebagai berikut :
a) Iklan : setiap bentuk presentase yang
dikemukakan secara tidak langsung (tanpa personel) dan promosi ide, barang atau
jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu.
b) Promosi Penjualan : motivasi jangka
pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.
c) Pemasaran Langsung dan Interaktif atau
Penjualan Pribadi : presentase langsung yang dilakukan oleh personel wiraniaga
perusahaan dengan tujuan menjual dan menjalin hubungan dengan konsumen.
d) Hubungan Masyarakat (Public Relation) : membangun
hubungan baik dengan masyarakat luas untuk membangun citra positif perusahaan,
mengatasi komplain dan berbagai event yang bisa merugikan pihak perusahaan.
7) Mengukur hasil komunikasi.
Dalam Kotler (2005:330). Setelah
pelaksanaan promosi, komunikator harus bisa mengukur pengaruhnya pada target
audiens. Anggota target audiens ditanya apakah memahami dan bisa mengingat
pesan tersebut, berapa kali mereka melihat, poin apa yang diingat, bagaimana
perasaan mereka tentang pesan itu, dan sikap mereka dulu dan sekarang terhadap
produk dan perusahaan. Komunikator juga harus mengumpulkan ukuran, prilaku
respon audiens, seperti beberapa banyak orang yang membeli produk, suka atau
tidak, dan membicarakan tentang hal tersebut pada orang lain.
8) Mengelola proses komunikasi pemasaran
terpadu.
Dengan
menggunakan strategi komunikasi pemasaran terpadu akan menghasilkan konsistensi
komunikasi yang lebih baik dan dampak penjualan yang leih besar. Komunikasi
pemasaran terpadu membawa strategi komunikasi pemasaran kea rah positif bagi
perusahaan maupun konsumennya. Dalam Kotler (2005:337). Mengatur dan
mengkoor-dinasikan seluruh proses komunikasi memerlukan Integrated marketing
communication (IMC) : rencana komunikasi pemasaran yang menya-dari nilai
tambah dari rencana yang komprehensive yang menilai peranan strategis dari
bermacam-macam disiplin komunikasi dan menggabungkan disiplin ini untuk menghasilkan
kejelasan, konsistensi, dan pengaruh maksimum melalui keutuhan pesan yang
berlainan.
Komentar
Posting Komentar